Wednesday, November 7, 2018

TKP Menjadi Batu Sandungan Terbesar Bagi Para Pejuang NIP


Profesi sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) masih menjadi primadona bagi sebagian besar masyarakat. Abdi negara dengan penghasilan bulanan yang teratur, dan adanya jaminan hari tua dari pemerintah menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang mendambakannya. Meskipun sebenarnya besaran gaji seorang PNS dengan latar belakang pendidikan S1 masih kalah dari penghasilan seorang karyawan perusahan swasta apalagi jika dibandingkan dengan seorang wirausahawan. Namun, image yang sudah terbangun di mata masyarakat luas seakan menempatkan profesi PNS ini pada kasta tertinggi. Bahkan, ada sebagian orang
yang beranggapan bahwa seseorang dikatakan sukses jika dia sudah menyandang status sebagai abdi negara. Padahal kan kesuksesan itu dari berbagai bidang sesuai profesi yang ditekuni. Sehingga tidak mengherankan jika pada setiap pembukaan pendaftaran CPNS selalu dibanjiri oleh pelamar, tidak terkecuali tahun 2018 ini.



Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi para pejuang NIP ini telah dimulai akhir oktober lalu. Dalam ujian berbasis CAT ini peserta harus mengerjakan 100 butir soal yang dibagi dalam 3 kelompok soal, yakni Tes Wawan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Memperoleh nilai yang tinggi tidaklah serta merta membuat peserta untuk langsung berbunga-bunga kegirangan. Pasalnya, ada nilai minimal yang harus diperoleh untuk tiap kelompok soal yang dikenal dengan istilah “Passing Grade”. Tahun ini, pasiing grade sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Berikut ini data PG dan nilai maksimal tiap kelompok soal.

Jenis Tes
Jumlah soal
Nilai maksimal
Passing Grade
TWK
35
175
75
TIU
30
150
80
TKP
35
175
143
Jumlah
100
500
298

Berdasarkan keterangan dari para peserta yang telah mengikuti tes TKD, rata-rata mereka mengungkapkan bahwa TKP menjadi batu sandungan terbesar yang membuat mereka gagal. Sangat diluar dugaan, TKP yang selama ini dianggap paling mudah karena soalnya hanya berkaitan dengan kepribadian seorang PNS justru mereka gagal menaklukkannya. Sebagian juga mengatakan bahwa soal TKP sangat panjang, sehingga sangat menyita waktu dalam mengerjakannya. Soal TWK dengan materi yang sangat luas, dari pancasila, Undang-Undang dan segala macamnya diprediksi akan membuat kewalahan. Belum lagi soal TIU yang didalamnya terdapat soal matematika, dipandang akan membuat otak menjerit terutama bagi mereka yang anti terhadap soal berhitung. Tapi kenyataan yang terjadi malah sebaliknya. Mereka bisa lulus passing grade untuk soal TWK dan TIU, akan tetapi tersungkur pada soal TKP.

Jumlah peserta yang memenuhi passing grade terbilang sedikit. Di Provinsi Kaltara misalnya, dalam 1 sesi dengan jumlah peserta 100 orang terkadang hanya 2 orang yang lulus atau bahkan tidak ada sama sekali. Maka dari itu, bagi anda calon peserta yang belum kena giliran tes ada baiknya untuk menyiapkan segala sesuatunya dengan matang. Belajar dari pengalaman rekan-rekan diatas, maka perlu difikirkan tentang trik bagimana menyiasati kesulitan yang kemungkinan dihadapi nanti. Berikut ini beberapa tips yang dapat penulis bagikan dalam menghadapi ujian nanti.


  • Manajemen waktu

Kesempatan untuk belajar dan memperdalam materi telah usai. Kini saatnya menghadapi ujian. Berbekal ilmu yang anda miliki dari persiapan yang telah anda lakukan sebelum hari H, tentu anda sudah punya ancang-ancang akan mulai mengerjakan soal dari mana.

Waktu anda adalah 90 menit untuk mengerjakan 100 soal. Jika dibagi rata maka waktu untuk mengerjakan 1 nomor soal hanyalah 0,9 menit saja atau sama dengan 54 detik. Maka dari itu, kerjakanlah terlebih dahulu yang menurut anda gampang. Bisa dari soal TWK berurut ke belakang atau kah dimulai dari soal TKP. Sama saja. Tidak perlu terpaku pada 1 tips yang menganjurkan untuk mulai dari soal tertentu. Anda yang lebih tau kemampuan diri sendiri.

Intinya disini adalah pengaturan waktu. Jangan berlama-lama apalagi stagnan pada satu soal. Jika menemukan soal yang sulit sama sekali blank tentang soal itu, maka sebaiknya tentukanlah jawaban terbaik anda saat itu juga. Jangan dilewati, karena belum tentu anda masih punya waktu untuk bisa kembali mengerjakannya. Kalaupun ada, maka anda pasti akan membaca ulang lagi kan. Berapa banyak waktu yang terbuang hanya untuk baca soal. Sangat tidak efisien. Atau ada baiknya anda catat di kertas nomor soal yang dianggap jawabannya ragu. Jika ada waktu, anda bisa kembali membukanya. Jika waktu habis pun tidak apa-apa, toh anda sudah menjawabnya dengan jawaban terbaik saat itu.

Dalam menjawab soal TIU (Bahasa Indonesia) yang biasanya dengan paragraf yang sangat panjang, sebaiknya anda baca pertanyaannya terlebih dahulu kemudian mencari jawabannya dalam pargraf yang disajikan.


  • Fokus dan Rileks

Anda memerlukan suasana batin yang kondusif. Jangan gugup, berusahalah kendalikan fikiran dan perasaan pada suasana yang mendukung anda untuk berfikir optimal. Perasaan gugup akan menghambat proses berfikir sehingga tidak dapat memaksimalkan kemampuan terbaik anda dalam menganalisa soal yang ada. 

Kita manusia biasa hanya bisa berikhtiar sambil berdo'a. Apapun hasilnya nanti yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik buat kita. Rejeki tidak akan tertukar, masing-masing kita memiliki garis tangan yang berbeda. Bersyukurlah atas apa yang kita miliki saat ini, dengan begitu kita akan terhindar dari sifat kufur.

Demikianlah postingan kali ini. Semoga bermanfaat.
Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarnya.

No comments:

Post a Comment