Profesi
sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) masih menjadi primadona bagi sebagian besar
masyarakat. Abdi negara dengan penghasilan bulanan yang teratur, dan adanya
jaminan hari tua dari pemerintah menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang
mendambakannya. Meskipun sebenarnya besaran gaji seorang PNS dengan latar
belakang pendidikan S1 masih kalah dari penghasilan seorang karyawan perusahan
swasta apalagi jika dibandingkan dengan seorang wirausahawan. Namun, image yang
sudah terbangun di mata masyarakat luas seakan menempatkan profesi PNS ini pada
kasta tertinggi. Bahkan, ada sebagian orang
yang beranggapan bahwa seseorang dikatakan sukses jika dia sudah menyandang status sebagai abdi negara. Padahal kan kesuksesan itu dari berbagai bidang sesuai profesi yang ditekuni. Sehingga tidak mengherankan jika pada setiap pembukaan pendaftaran CPNS selalu dibanjiri oleh pelamar, tidak terkecuali tahun 2018 ini.
yang beranggapan bahwa seseorang dikatakan sukses jika dia sudah menyandang status sebagai abdi negara. Padahal kan kesuksesan itu dari berbagai bidang sesuai profesi yang ditekuni. Sehingga tidak mengherankan jika pada setiap pembukaan pendaftaran CPNS selalu dibanjiri oleh pelamar, tidak terkecuali tahun 2018 ini.
Ujian
Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi para pejuang NIP ini telah dimulai akhir
oktober lalu. Dalam ujian berbasis CAT ini peserta harus mengerjakan 100 butir
soal yang dibagi dalam 3 kelompok soal, yakni Tes Wawan Kebangsaan (TWK), Tes
Intelegensi Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Memperoleh nilai
yang tinggi tidaklah serta merta membuat peserta untuk langsung berbunga-bunga
kegirangan. Pasalnya, ada nilai minimal yang harus diperoleh untuk tiap
kelompok soal yang dikenal dengan istilah “Passing
Grade”. Tahun ini, pasiing grade sedikit lebih tinggi dari tahun
sebelumnya. Berikut ini data PG dan nilai maksimal tiap kelompok soal.
Jenis Tes
|
Jumlah soal
|
Nilai maksimal
|
Passing Grade
|
TWK
|
35
|
175
|
75
|
TIU
|
30
|
150
|
80
|
TKP
|
35
|
175
|
143
|
Jumlah
|
100
|
500
|
298
|
Berdasarkan
keterangan dari para peserta yang telah mengikuti tes TKD, rata-rata mereka
mengungkapkan bahwa TKP menjadi batu sandungan terbesar yang membuat mereka
gagal. Sangat diluar dugaan, TKP yang selama ini dianggap paling mudah karena
soalnya hanya berkaitan dengan kepribadian seorang PNS justru mereka gagal
menaklukkannya. Sebagian juga mengatakan bahwa soal TKP sangat panjang,
sehingga sangat menyita waktu dalam mengerjakannya. Soal TWK dengan materi yang
sangat luas, dari pancasila, Undang-Undang dan segala macamnya diprediksi akan
membuat kewalahan. Belum lagi soal TIU yang didalamnya terdapat soal
matematika, dipandang akan membuat otak menjerit terutama bagi mereka yang anti
terhadap soal berhitung. Tapi kenyataan yang terjadi malah sebaliknya. Mereka
bisa lulus passing grade untuk soal TWK dan TIU, akan tetapi tersungkur pada
soal TKP.
Jumlah
peserta yang memenuhi passing grade terbilang sedikit. Di Provinsi Kaltara
misalnya, dalam 1 sesi dengan jumlah peserta 100 orang terkadang hanya 2 orang yang
lulus atau bahkan tidak ada sama sekali. Maka dari itu, bagi anda calon peserta
yang belum kena giliran tes ada baiknya untuk menyiapkan segala sesuatunya
dengan matang. Belajar dari pengalaman rekan-rekan diatas, maka perlu
difikirkan tentang trik bagimana menyiasati kesulitan yang kemungkinan dihadapi
nanti. Berikut ini beberapa tips yang dapat penulis bagikan dalam menghadapi
ujian nanti.
- Manajemen waktu
Kesempatan
untuk belajar dan memperdalam materi telah usai. Kini saatnya menghadapi ujian.
Berbekal ilmu yang anda miliki dari persiapan yang telah anda lakukan sebelum
hari H, tentu anda sudah punya ancang-ancang akan mulai mengerjakan soal dari
mana.
Waktu
anda adalah 90 menit untuk mengerjakan 100 soal. Jika dibagi rata maka waktu
untuk mengerjakan 1 nomor soal hanyalah 0,9 menit saja atau sama dengan 54 detik. Maka dari itu,
kerjakanlah terlebih dahulu yang menurut anda gampang. Bisa dari soal TWK
berurut ke belakang atau kah dimulai dari soal TKP. Sama saja. Tidak perlu
terpaku pada 1 tips yang menganjurkan untuk mulai dari soal tertentu. Anda yang
lebih tau kemampuan diri sendiri.
Intinya
disini adalah pengaturan waktu. Jangan berlama-lama apalagi stagnan pada satu
soal. Jika menemukan soal yang sulit sama sekali blank tentang soal itu, maka
sebaiknya tentukanlah jawaban terbaik anda saat itu juga. Jangan dilewati,
karena belum tentu anda masih punya waktu untuk bisa kembali mengerjakannya.
Kalaupun ada, maka anda pasti akan membaca ulang lagi kan. Berapa banyak waktu
yang terbuang hanya untuk baca soal. Sangat tidak efisien. Atau ada baiknya
anda catat di kertas nomor soal yang dianggap jawabannya ragu. Jika ada waktu,
anda bisa kembali membukanya. Jika waktu habis pun tidak apa-apa, toh anda
sudah menjawabnya dengan jawaban terbaik saat itu.
Dalam menjawab soal TIU (Bahasa Indonesia) yang biasanya dengan paragraf yang sangat panjang, sebaiknya anda baca pertanyaannya terlebih dahulu kemudian mencari jawabannya dalam pargraf yang disajikan.
- Fokus dan Rileks
Anda
memerlukan suasana batin yang kondusif. Jangan gugup, berusahalah kendalikan
fikiran dan perasaan pada suasana yang mendukung anda untuk berfikir optimal.
Perasaan gugup akan menghambat proses berfikir sehingga tidak dapat
memaksimalkan kemampuan terbaik anda dalam menganalisa soal yang ada.
Kita manusia biasa hanya bisa berikhtiar sambil berdo'a. Apapun hasilnya nanti yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik buat kita. Rejeki tidak akan tertukar, masing-masing kita memiliki garis tangan yang berbeda. Bersyukurlah atas apa yang kita miliki saat ini, dengan begitu kita akan terhindar dari sifat kufur.
Demikianlah postingan kali ini. Semoga bermanfaat.
Terima kasih atas kunjungannya.
Jangan lupa tinggalkan komentarnya.
No comments:
Post a Comment