Monday, October 8, 2018

PEMBUATAN MOL ALA KWT "SEMANGAT BARU"


PEMBUATAN MOL ALA KWT “SEMANGAT BARU”


Tarakan, 8 Oktober 2018
 


     MOL sering juga disebut pupuk organik cair yaitu yaitu larutan yang mengandung berbagai unsur hara dan mikroorganisme lokal yang terbuat dari proses fermentasi bahan-bahan organik. sangat banyak cara yang dapat diaplikasikan dalam pembuatan mol. Bahan yang digunakan pun sangat mudah diperoleh, karena hanya menggunakan limbah-limbah organik. Limbah tersebut dapat berupa limbah
dapur, sampah perkebunan, sampah pasar, dan lain sebagainya.


       Kamis, 4 Oktober 2018 bertepatan dengan giliran jadwal pertemuan rutin bagi kelompok KWT Semangat Baru. Kali ini bertempat di rumah keluarga Ibu Bambang, Kelurahan Pamusian Tarakan. Kegiatan rutin yang diadakan setiap 2 minggu sekali ini dirangkaikan dengan praktek pembuatan MOL.
Anggota KWT antusias mendengarkan penjelasan prosedur kerja dalam pembuatan MOL yang disampaikan langsung oleh Nur Aisyah, S.TP. Dalam paparannya dijelaskan tahapan demi tahapan langkah kerja yang harus dilakukan. Sampah organik berupa sisa buah-buahan menjadi pilihan dalam pembuatan MOL kali ini.

Alat yang digunakan yaitu :

  • Pisau
  • Ember
  • Galon
  • Selang kecil 
  • Botol air mineral
Bahan yang digunakan yaitu :
  • Air kelapa (2 liter)
  • Air cucian beras pertama (2 liter)
  • Limbah buah-buahan (tomat, jeruk, melon dan semangka) 2 Kg.
  • Gula merah (200 gram) 
  • Selotip
Cara Kerja :
  1. Cincang hingga halus limbah buah-buahan
  2. Potong kecil-kecil gula merah, kemudian larutkan dalam air kelapa dan air beras
  3. Tuang semua bahan diatas ke dalam galon (sebagai tabung fermentasi), tutup rapat
  4. Isi botol air mineral dengan air hingga ½ bagian lalu tutup
  5. Pasang ujung selang pada mulut galon, dan ujung selang lainnya pada mulut botol. Lilit dengan selotip agar tidak ada celah. Pastikan ujung selang pada botol terendam dalam air untuk mencegah kembalinya udara ke tabung fermentasi. 
  6. Fermentasikan selama  2 minggu

       Proses ini berlangsung secara anaerob. Dengan adanya penggunaan selang maka kita tidak repot lagi untuk membuka tutup tabung setiap harinya untuk membuang gas yang dihasilkan. Jika tidak, maka dapat menimbulkan letupan akibat tekanan gas dari dalam. Setelah 2 minggu, MOL siap digunakan. Perlu diperhatikan bahwa MOL ini merupakan larutan baku, sebelum diaplikasikan ke tnaman perlu pengenceran terlebih dahulu. Selain itu, saat menyiramkannya ke tanaman diupayakan agar daun tanaman tidak terkena.

MOL yang dihasilkan nantinya akan didistribusikan kepada anggota kelompok untuk diaplikasikan pada tanamannya masing-masing. Adanya MOL ini diharapkan mampu meningkatkan  produktivitas tanaman. Tanaman lebih subur, sehat dan aman.


No comments:

Post a Comment