Tuesday, October 23, 2018

Cara Bertanam Sayur Secara Hidroponik bagi Pemula


CARA BERTANAM SAYUR SECARA HIDROPONIK BAGI PEMULA


Seiring pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, lahan pemukimanpun semakin bertambah untuk memenuhi kebutuhan papan masyarakat. Utamanya daerah perkotaan, percepatan peningkatan jumlah penduduk cukup drastis karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tingginya angka kelahiran (natalitas), urbanisasi dan lainnya. Alih fungsi lahan menjadi area pemukiman tidak terelakkan. Akibatnya lahan pertanian semakin terkikis.

Hidroponik hadir sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan pertanian salah satunya adalah keterbatasan lahan
. Memang, bertani secara hidroponik masih asing bagi sebagian orang. Namun, dewasa ini teknik budidaya ini tengah marak dikembangkan khususnya di perkotaan atau daerah yang kondisi tanah dan lingkungannya kurang mendukung untuk dijadikan area pertanian.

Hidroponik merupakan teknik menanam dengan menggunakan air sebagai medianya. Tentu saja air yang digunakan telah dicampur dengan nutrisi. Nah, konsentrasi dari larutan nutrisi inilah yang harus menjadi perhatian khusus bagi anda yang masih pemula. Perawatannya yang mudah merupakan salah satu keuntungannya menjadikan teknik ini kian diminati. Bagaimana tidak, kita tidak perlu lagi melakukan penyiraman rutin tiap pagi dan sore seperti pada tanaman yang ditanam di tanah atau pot. Karena teknik hidroponik ini menggunakan media air.

Keuntungan lainnya dari teknik hidroponik adalah sebagai berikut.
1. Masa panen lebih singkat  

Ketersediaan unsur hara dalam larutan nutrisi selalu terjaga dan berkesinambungan. Sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal. Tanaman tumbuh dengan subur dan perkembangan vegetatifnya berlangsung cepat.


2. Hemat dalam penggunaan air

Musim kemarau yang panjang tidak berpengaruh terhadap tanaman hidroponik. Tanaman tidak akan mengalami kekeringan karena berada dalam media air.
Hemat dalam penggunaan pupuk
Pupuk yang telah tercampur dalam larutan nutrisi tidak akan terbuang percuma, karena berada dalam wadah. Konsentrasi (dosis) larutan nutrisi perlu diperhatikan agar tanaman menyerap nutrisi secara efektif dan efisien. Berbeda dengan pemupukan pada tanah, kemungkinan terjadinya pencucian sangat besar. Disamping itu, adanya gulma juga dapat menjadi kompetitor bagi tanaman dalam menyerap unsur hara.

3. Aman dari pestisida

Serangan hama dapat dengan mudah minimalisir oleh karena tanaman berada dalam area yang mudah dikontrol mislanya dalam green house. Kontaminasi parasit yang berasal dari media hampir dipastikan tidak ada (misalnya bakteri atau jamur penyebab busuk akar dan lainnya), karena media menggunakan air.

4. Tidak memerlukan lahan yang luas

Sekarang silahkan disimak dengan baik cara menanam sayur secara hidroponik berikut ini.

Dalam budidaya secara hidroponik, terdapat banyak teknik. Wadah yang digunakan dapat berupa pipa ataupun dari bahan bekas seperti jerigen, botol air mineral dan lain sebagainya. Bagi anda yang masih pemula, sebaiknya mencoba sistem yang paling mudah dan sederhana terlebih dahulu yaitu sistem WICK. Yang akan saya jelaskan kali ini adalah sistem wick dalam budidaya Sawi.

Sistem Wick


Ciri khas dari Sistem Wick ini adalah adanya penggunaan sumbu. Iya sumbu, seperti halnya sumbu pada kompor minyak. Seperti itulah cara kerja sistem wick. Ini merupakan yang paling sederhana.

Alat dan bahan yang harus disiapkan adalah wadah, kain flanel, nutrisi AB Mix, air (lebih baik menggunakan air sumur atau air hujan) dan tentu saja bibit tanaman yang telah disemai.

Langkah kerja :
Pertama-tama, yang anda lakukan yaitu memilih tempat yang baik. Syarat tempat yang baik adalah tempat tersebut selalu mendapat sinar matahari, tidak terlindung dari naungan bangunan ataupun pepohonan. Sinar matahari memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanamn anda. Kekurangan sinar matahari akan memicu terjadinya etiolasi yaitu kondisi tanaman yang kurus, tumbuh memanjang, dan daun menguning (pucat) sering diistilahkan dengan “kutilang”.

1. Siapkan wadah.


Jika menggunakan botol air mineral bekas, pilihlah yang berukuran lebih besar (biasanya 1,5 L). Potong menjadi dua bagian, bagian atas dan bawah. Buatlah lubang (celah) berbentuk memanjang pada tutup botolnya dengan pisau yang nantinya sebagai jalan bagi sumbu dan beberapa lubang lainnya sebagai jalan keluarnya akar.
Gunting kain flanel menjadi berbentuk seperti pita memanjang. Anda dapat juga menggunakan sumbu kompor atau kain lainnya yang mudah menyerap air. Kemudian potong, sesuaikan dengan panjang atau kedalam wadah. Selipkan kain flanel (sumbu) tersebut melewati celah yang telah dibuat tadi. Atur agar sumbu tidak lepas dan jatuh. Kemudian letakkan bagian atas botol dengan posisi terbalik dan satukan dengan bagian bawah botol.

Sebelum digunakan, sebaiknya botol dicat dengan warna yang gelap. Dapat juga dibungkus dengan plastik hitam. Hal ini dimaksudkan agar sinar matahari tidak tembus masuk ke dalam larutan nutrisi. Adanya sinar matahari dapat memicu pertumbuhan lumut, yang nantinya mengganggu akar tanaman dalam menyerap nutrisi.

2. Buat larutan nutrisi

Bagi teman-teman yang masih pemula, mungkin belum tau larutan AB Mix. larutan AB Mix ini adalah sumber unsur hara (nutrisi) bagi tanaman yang nantinya dicampurkan dengan air sebagai media tanaman. Nutrisi AB Mix terdiri atas 2 macam, yakni larutan A dan larutan B yang dapat diperoleh di toko-toko pertanian. Larutan tersebut merupakan larutan baku (stok) sehingga perlu pengenceran sebelum digunakan.

Untuk mengukur konsentrasi (kadar ppm) larutan nutrisi diperlukan alat yang disebut TDS meter. Dengan alat ini kadar ppm larutan akan langsung terbaca. Tinggal menambahkan pekatan A dan B dengan jumlah sama ke dalam air. Semakin banyak pekatan AB Mix yang ditambahkan maka kadar ppm semakin tinggi. Jika ingin menurunkannya, silahkan diencerkan dengan penambahan air.

Jika tidak memiliki alat tersebut, maka perkiraan penentuan ppm dapat dengan cara seperti berikut ini.

Misalkan kita ingin membuat larutan nutrisi 1000 ppm. Maka campurkan 5 ml pekatan A + 5 ml pekatan B + 1 liter air. Jika menginginkan 500 ppm, tinggal dikurangi saja setengahnya yaitu 2,5 ml pekatan A + 2,5 ml pekatan B + 1 liter air. Dan seterusnya.

3. Penanaman benih

Tuanglah larutan nutrisi yang telah dibuat tadi ke dalam wadah (botol yang telah dipotong tadi) hingga terisi ½ bagian. Pasang bagian atas botol dengan posisi terbalik sehingga sumbu terendam. Ambil semaian benih dan letakkan ke dalam botol tepat di atas sumbu. Atur sedemikian rupa sehingga sumbu tetap bersentuhan dengan rockwol dan akar benih. Setelah itu, alangkah baiknya jika rockwol dibasahi untuk membantu proses kapilaritas.

4. Perawatan

Dalam perawatan sejak pindah tanam hingga masa panen, anda tinggal mengontrol keadaan larutan nutrisi. Jika berkurang maka tambahkan dengan larutan yang telah dibuat tadi. Seiring pertumbuhan tanaman sawi ini, maka konsentrasi (ppm) larutan nutrisi pun harus ditingkatkan. Berarti anda harus mengganti larutan nutrisi dengan ppm tertentu. Berikut kadar ppm larutan nutrisi yang harus diberikan berdasarkan umur tanaman.

Karena kita menanam Sawi maka siapkanlah larutan nutrisi dengan konsentrasi sebagai berikut.
Minggu ke 1 : 500 ppm
Minggu ke 2 : 700 ppm
Minggu ke 3 : 900 ppm
Minggu ke 4-5 : 1.200 ppm
Minggu ke 6-8 : 1.300 ppm

Oh iya hampir lupa, karena anda menggunakan sistem Wick maka larutan nutrisi selalu dalam keadaan statis sehingga akan terjadi pengendapan nutrisi di dasar wadah. Oleh karena itu, anda perlu melakukan pengadukan (diaduk) atau digoncang-goncang paling tidak sekali dalam 2 atau 3 hari. Disamping itu, pengecekan terhadap kadar ppm larutan nutrisi harus selalu anda kontrol terutama jika terjadi hujan. Apabila tanaman anda tempatkan di luar tanpa adanya atap, hujan akan menimbulkan pengenceran larutan nutrisi atau bahkan dapat mencuci habis nutrisi yang ada. Jika ini terjadi maka segeralah ganti larutan yang baru.

5. Panen

Usia panen tiap jenis sayur berbeda-beda. Untuk sawi, dapat dipanen pada usia 40-60 hari.

Catatan : selain menggunakan wadah botol plastik, dapat pula menggunakan jerigen atau wadah lainnya yang lebih luas.

No comments:

Post a Comment